Minggu, 21 Juni 2015

MAZMUR 62:1

 1. KUMPULAN CATATAN
Mazm 62:1

Untuk pemimpin biduan. Menurut: Yedutun. Mazmur Daud. (62-2) Hanya dekat Allah saja aku tenang, dari pada-Nyalah keselamatanku 

Mazmur ini mengungkapkan suatu kebenaran mendasar yang dengannya setiap orang percaya harus hidup. Di tengah-tengah kesulitan, kesengsaraan atau pertentangan dari musuh, kita harus berbalik kepada Allah sebagai perlindungan dan pelepas yang tertinggi. Setiap orang percaya yang mengandalkan Allah harus dapat mengatakan:
  1. 1) Saya tidak akan membiarkan kesukaran, krisis atau penderitaan bagaimanapun menggoyahkan kepercayaan saya kepada Allah (ayat Mazm 62:3,7). Bukan saja keselamatanku datang dari Dia (ayat Mazm 62:2), tetapi Dia sendiri juga menjadi batu karang, keselamatan, dan perlindunganku (ayat Mazm 62:7-8).
  2. 2) Pada masa kekhawatiran atau ancaman saya akan menyerahkan diri kepada-Nya dan dengan doa yang sungguh-sungguh mencurahkan isi hatiku kepada-Nya
    (lihat cat. --> Fili 4:6).
    [atau ref. Fili 4:6]
  3. 3) Saya akan menantikan Tuhan bertindak menolong saya, yakin bahwa Dia akan menanggapi dalam kasih dan belas kasihan terhadap keadaanku (ayat Mazm 62:12-13). 
( Sumber: http://alkitab.sabda.org/verse_commentary.php?book=19&chapter=62&verse=1)

Ayat-ayat yang berhubungan dengan ayat ini
Hanya dekat: Mazm 62:6 aku tenang: Mazm 5:4;

2. DEKAT DENGAN ALLAH

Suatu hari, anak saya Samuel yang ketika itu berumur  tiga tahunan menjerit ketakutan ketika hendak lewat didekat seekor anjing. Ketika itu saya langsung mendekati, mendekapnya dan berkata" jangan takut".Ketika ia ada dekat saya, ia tidak takut lagi sekalipun saya dekatkan dengan anjing yang tadi ia takuti.

Ilustrasi ini mengingatkan kepada kita, betapa sesungguhnya kita akan merasa ketakutan dan kehilangan kedamaian serta rasa aman kalau kita jauh dari Tuhan. Tapi sebaliknya ketika kita dekat dengan Tuhan, disitulah kita akan merasakan kedamaian dan ketenangan.

Seperti apakah orang yang dekat dengan Allah itu? Orang yang dekat dengan Allah adalah mereka yang:
1. Meletakkan harapan hanya kepada Allah saja ( Maz 62:6)
Dalam setiap pergumulan, mari kita tetap berharap hanya kepada Tuhan. Dengan demikian kita akan dapatkan kedamaian. Pengharapan didalam Tuhan adalah pengharapan yang pasti, sebab Tuhan berjanji tidak akan mempermalukan orang-orang yang berharap sepenuh kepada Tuhan.

Betapa sesungguhnya kita akan merasa ketakutan dan kehilangan kedamaian serta rasa aman kalau kita jauh dari Tuhan. Tapi sebaliknya,  ketika kita dekat dengan Tuhan, disitulah kita akan merasakan kedamaian dan ketenangan

2. Menjadikan Tuhan sebagai kota benteng kehidupan ( Mazm 62:7)
Di dunia ini tidak ada kekuatan yang dapat kita andalkan. Perasaan aman tidak akan kita dapatkan dari dunia.Hanya orang-orang yang menjadikan Tuhan sebagai benteng perlindunganyang akan merasakan ketenangan. Tuhan berkuasa untuk memberikan kekuatan ekstra kepada orang-orang yang mengasihi dan mengandalkan Tuhan senantiasa.
3. Berada dalam perlindungan Tuhan

Seperti raja Daud yang berlari kepada Tuhan ketika ia menghadapi kesesakan, marilah kita juga demikian. Datanglah kepada Allah, dan serahkan setiap masalah dan pergumulan, maka kita akan mendapatkan kekuatan

LINK PENTING

Senin, 15 Juni 2015

GALATIA 3:3

Galatia 3:3
Adakah kamu sebodoh itu? Kamu telah mulai dengan Roh, maukah kamu sekarang mengakhirinya dalam daging?

Ada sebuah pepatah yang menyatakan bahwa mempertahankan sesuatu lebih sulit daripada meraihnya. Mempertahankan sebuah gelar juara lebih sulit daripada ketika meraihnya. Mempertahankan pernikahan lebih sulit daripada menemukan jodoh, atau menikah. Mempertahankan kerohanian kita tetap dijalur yang benar lebih sulit daripada ketika kita memulai berjalan dijalur yang benar. Mempertahankan hidup dalam rencana Allah lebih sulit daripada ketika kita memulai hidup dalam rencana-Nya. Banyak para pelayan dan hamba Tuhan yang memulai pelayanan mereka dengan Roh dan dipakai dengan dahsyat oleh Tuhan, tetapi mengakhiri pelayanan tersebut dalam kedagingan. Tidak peduli bagaimana Anda memulai, atau seberapa sengitnya sebuah pertandingan, tetapi mahkota atau medali ditentukan oleh bagimana hasil akhir dari sebuah pertandingan.

John Stephen Akhwari, pelari maraton asal Tanzania terkenal bukan karena memenangkan pertandingan, tetapi karena tercatat sebagai pelari paling akhir yang memasuki stadion Mexico City, 20 Oktober 1968. Para penonton yang masih tinggal memberikan tepuk tangan dan sorak sorak kepada John yang terjatuh sejak kilometer awal sehingga mengalami luka cukup parah pada lututnya. Setelah dirawat lukanya, John dengan terpincang-pincang meneruskan pertandingan lari maraton yang masih tersisa lebih dari 40 km. Secara teknis bisa saja John berhenti, tetapi ia tetap berdiri dan menyelesaikan sampai garis akhir. Seorang wartawan bergegas menjumpai John setelah usai pertandingan dan bertanya: ‘John mengapa engkau terus berlari? Bukankah engkau sudah tertinggal jauh dan tidak mungkin menjadi juara?’ John menjawab, ‘negaraku mengirim aku bukan hanya untuk mengawali pertandingan tetapi untuk menyelesaikannya!!!’ John Stephen Akhwari mengawali pertandingan dengan semangat, demikian juga ia menyelesaikan pertandingannya dengan semangat yang sama.

Berapa banyak diantara kita, yang mengawali hidup kita bersama Tuhan dengan Roh tetapi hari-hari ini kita mulai berjalan lagi didalam kedagingan? Tadinya waktu kita masih belum apa-apa kita sungguh-sungguh kepada Tuhan, itu sebabnya Tuhan mengangkat dan memberkati kita dengan kekayaan dan kemegahan yang luarbiasa. Akan tetapi kalau kita tidak hati-hati, maka hati kita bisa dibelokkan, hati kita yang tadinya melekat pada Tuhan, sekarang mulai melekat kepada harta. Kita yang tadinya memulai dengan Roh, tapi hampir mengakhirinya dengan daging. Oleh sebab itu, hari ini bertobatlah dan berbaliklah. Kita perlu segera sadar dan mulai mengutamakan kembali kehidupan manusia Roh kita. Mulai mendandani Rohani kita lebih dari lahiriah kita. Mulai kejar perkara-perkara di atas lebih daripada perkara-perkara di bawah! Berjuanglah supaya mendapatkan puji-pujian di hadapan Tuhan, daripada sekedar dipuji dan dianggap hebat oleh manusia! Miliki pertobatan yang sejati! Jangan hanya menjadi pendengar Firman, tapi komit sungguh-sungguh menjadi pelaku Firman! Apa yang sudah kita mulai dengan Roh, harus kita akhiri dengan Roh!

RENUNGAN
Apa yang sudah DIAWALI DENGAN ROH, perjuangkan terus sampai kita bisa MENCAPAI GARIS AKHIR DENGAN ROH juga!

APLIKASI
1. Selidiki, hal-hal baik apa di dalam Tuhan yang dulu kita lakukan namun sekarang sudah mulai luntur?
2. Komitmen apa yang akan Anda lakukan supaya bisa mencapai garis akhir dengan Roh?

DOA UNTUK HARI INI
Tuhan, kami rindu bisa mencapai garis akhir dengan kuat dan berkemenangan didalam kuat kuasa Roh Kudus-MU. Roh Kudus, tolong kami untuk senantiasa berjalan dalam rencana dan kehendak Tuhan sehingga hidup kami senantiasa berkenan di hadapan Tuhan. Amin.

KISAH PARA RASUL 19:2

Kis 19:2
Katanya kepada mereka: "Sudahkah kamu menerima Roh Kudus, ketika kamu menjadi percaya?" Akan tetapi mereka menjawab dia: "Belum, bahkan kami belum pernah mendengar, bahwa ada Roh Kudus."

Seharusnya kita menyadari betapa keberadaan manusia yang rapuh ini perlu diperlengkapi dengan kuasa Roh Kudus. Dengan Roh Kudus kita mendapat kekuatan yang baru setiap hari sehingga kita dapat berjalan dari kemenangan kepada kemenangan.
Namun pada kenyataannya tidak sedikit orang yang merasa cukup puas rajin ke gereja tanpa memiliki urapan Roh Kudus


Kata kunci dari halaman ini:
  • Kis 19:2
  • Roh Kudus